Kembalinya Metode Pembelajaran Ceramah Di Masa Pandemic

Pandemi Covid-19 menuntut pembelajaran dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Namun, pada kenyataannya nya kecanggihan teknologi belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik oleh para pendidik kebanyakan dari mereka memanfaatkan teknologi hanya dengan fitur yang sangat sederhana karena keterbatasan pengetahuan dan keinginan untuk belajar yang masih minim karena alasan kesibukan. Kebanyakan masih beranggapan bahwa metode ceramah dalam pembelajaran adalah metode yang paling praktis karena hanya menyampaikan materi saja, maka kewajiban mengajarnya sudah ditunaikan.

Hadirnya zoom dan beberapa platform pembelajaran sebagai solusi untuk menggantikan ruangan kelas rasanya masih sangat belum mampu menggantikan interaksi pembelajaran dalam kelas dan menciptakan hubungan emosional dengan peserta didik.

Adanya beberapa argumentasi peserta didik Yang menyatakan bahwa "mereka dimasa pandemi terbentuk menjadi peserta didik googel karena segala tugas yang diberikan oleh guru jawabannya ada di googel", bagi mereka arti belajar itu hanya sekedar kopi paste saja karena terkadang tidak adanya feedback yang mereka terima dari pendidik terhadap jawaban yang telah dikirimkan.

Kenyamanan mengajar secara virtual dimanfaatkan oleh beberapa orang hanya dengan memberikan materi kemudian dilanjutkan dengan tugas dan selanjutnya tidak ada lagi interaksi yang diberikan kepada peserta didik. Yah, kebiasaan itu kadang menjadi momok bagi para calon tenaga kerja karena tidak terlatihnya mereka untuk mendapatkan skill bersaing dalam dunia kerja. Oleh karena itu, apabila peserta didik yang haus akan ilmu, maka mereka akan lebih memilih mencari pengetahuan-pengetahuan diluar tempat belajarnya karena tanpa pilihan itu mereka hanya akan terbentuk menjadi pekerja yang pasif.

Tanpa pandemi pun, memang masih ditemukan ada beberapa pendidik yang skill mengajarnya masih menggunakan cara lama istilah saya "paling senang bernyanyi untuk menina bobokan peserta didik". Padahal yang diperlukan oleh dunia kerja saat ini adalah pemikiran dari para generasi muda yang sedikit saja berbeda dari orang-orang pada umumnya.

Setidaknya keberhasilan mengajar ketika pendidik mampu meningkatkan satu taraf cara berpikir peserta didik atau dengan kata lain "jika engkau tidak mampu untuk melakukannya bagi dirimu setidaknya arahkan lah dan carilah orang yang mampu untuk membantu mu mengasah skill generasi muda, agar mereka bisa hidup mandiri", mungkin itu lah makna dari menjadi fasilitator dalam pembelajaran. 

Memang yang diperlukan pada zaman sekarang bukan lagi kompetisi tapi kolaborasi agar tidak terjadi lagi mall praktek untuk para peserta didik dan mengurangi matinya kepakakaran karena kebanyakan dari kita merasa paling bisa padahal minim pengetahuan.



Komentar

  1. Maka dari itu diperlukan kemauan guru untuk mampu keluar dari zona amannya. Jika stagnan dengan cara lama, maka dunia pendidikan di negeri ini akan terus tergerus dengan kemajuan di negera lain

    BalasHapus

Posting Komentar